Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Berkomentar Soal Absen Kampanye Dikarenakan Kesehatan Harus Di Jaga

Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Berkomentar Soal Absen Kampanye Dikarenakan Kesehatan Harus Di Jaga

Kesehatan calon wakil presiden nomor 01, Ma'ruf Amin, berada dalam sorotan publik karena ia melewatkan sejumlah acara kampanye di daerah tersebut. Ma'ruf berusaha mengatasinya dengan mengadakan acara di kediaman pribadinya.

Ma'ruf melakukannya sejak 29 November atau dua hari setelah mengunjungi Provinsi Lampung. Artinya, selama 12 hari Ma'ruf tidak berkampanye untuk bertemu orang di luar kediamannya.

Selama ini Ma'ruf hanya menerima tamu dari berbagai kalangan yang menyatakan dukungan untuknya dan Jokowi.

Ma'ruf Amin Berbicara Bahwa Dia Tidak Mau Ikut Dalam Berkampanye Di Wilayah Itu Akan Merugikan Jokowi Dalam Pemilihan Presiden 2019 Nantinya.

Ma'ruf sendiri menjelaskan kondisi fisiknya. Dia mengatakan dia tidak mengalami rasa sakit yang serius. Kaki hanya terkilir saat beraktivitas. Ma'ruf juga menekankan bahwa keputusan untuk menyedot kampanye di daerah hanya sementara, semata-mata berdasarkan saran dokter agar kakinya cepat pulih.

Tetapi politik adalah masalah momentum. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Jakarta, Adi Prayitno yakin ketidakhadiran Ma'ruf dari kampanye di wilayah itu dapat merugikan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019.

Perhatian utama adalah stagnasi mesin yang menang karena tidak ada Ma'ruf yang berkampanye. Hal lain yang tidak kalah mencemaskan menurut Adi adalah elektabilitas yang stagnan.

Masalah elektabilitas, menurut Adi, bisa saja terjadi jika Ma'ruf belum pulih dalam waktu dekat.

Menurut Adi, kehadiran calon presiden dan wakil presiden di tengah-tengah masyarakat adalah simbol pemimpin yang dekat dengan rakyat. Ketika itu tidak dilakukan, katanya, ada potensi bagi masyarakat untuk kecewa dan bahkan kehilangan simpati terhadap kandidat.

Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Berkomentar Soal Absen Kampanye Dikarenakan Kesehatan Harus Di Jaga

"Sebaliknya, semakin intens, semakin sering mensosialisasikan Kiai Ma'ruf, simpati publik akan lebih terbuka, demokrasi kita membutuhkan keinginan untuk ditangani secara langsung, ingin bertemu langsung dengan para kandidat," katanya.

Ma'ruf sendiri akan kembali ke kampanye regional pada Januari 2019. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir bahkan mengatakan kembalinya Ma'ruf akan membawa banyak kejutan. Namun demikian, Erick menolak untuk membocorkannya.

"Kemudian pada bulan Januari, kampanyenya dan Insya Allah akan memiliki banyak kejutan," kata Erick saat mengunjungi rumah Ma'ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta.

Dengan kondisi itu, Adi mengatakan, kubu Prabowo-Sandi masih sempat memanfaatkan ketidakhadiran Ma'ruf di lapangan.

Cara memanfaatkannya, Adi memberi contoh, dengan lebih sering mengunjungi pesantren seperti yang dilakukan Ma'ruf.

"Seharusnya jika kubu Prabowo-Sandiaga sangat ingin melihat ini, ini adalah pintu masuk kubu Prabowo-Sandiaga untuk mempercepat mengambil elektabilitas yang masih mandek," katanya.

Pengamat politik dari Populi Center Usep S Ahyar tidak menyangkal kondisi Ma'ruf yang menghambat mobilitasnya dalam berkampanye.

Tetapi Usep menilai bahwa kondisi itu tidak akan mempengaruhi statusnya sebagai wakil presiden. Selain itu, Ma'ruf dinyatakan telah lulus tes medis oleh Komisi Pemilihan Umum.

"Nah, kerugian bagi saya adalah dia tidak bisa memiliki mobilitas, dia tidak bisa berjalan dengan lancar, dia harus datang ke berbagai pertemuan, berbagai konstituen, dia bahkan terkendala oleh rasa sakit," katanya.

Yang patut mendapat perhatian dari kubu Jokowi adalah upaya kamp Prabowo-Sandi untuk mengeksploitasi kondisi Ma'ruf demi keuntungan politik.

Usep tidak menjelaskan apa yang bisa digunakan Prabowo-Sandi untuk menambah dukungan kepada mereka. Namun, Usep menilai bahwa strategi memanfaatkan kelemahan lawan merupakan hal yang biasa dalam politik.