Thursday 27 December 2018

Menteri Darmin Nasution Dorong Gudang Bulog Operasi Pasar Hingga Rp 15 Ribu Ton Per Hari

Menteri Darmin Nasution Dorong Gudang Bulog Operasi Pasar Hingga Rp 15 Ribu Ton Per Hari
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa Badan Logistik Umum (Perum Bulog) sebenarnya dapat meningkatkan volume operasi pasar beras saat ini dari 2-3 ribu ton per hari menjadi 5-15 ribu ton per hari. Ia memperoleh nomor proyeksi ini saat mengadakan rapat koordinasi dengan Bulog.

Dalam pertemuan itu diketahui bahwa pasokan beras di gudang Bulog masih cukup tinggi, meski mendekati akhir tahun. "Stok Bulog sangat besar, tidak ada masalah, mungkin sudah mendekati 3 juta ton. Jadi kalau hanya beroperasi 6 ribu, 10 ribu, 15 ribu ton per hari bisa, itu tidak masalah," kata Darmin. kantornya, Kamis 27-12-2018.

Menurutnya, jika volume operasi pasar Bulog bisa naik ke kisaran itu, maka masalah kenaikan harga beras harus diatasi. Pada saat yang sama, permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar harga beras kembali rendah juga terwujud.

Menteri Darmin Nasution Ingin Mendorong Bulog Ke Operasi Pasar Hingga Rp 15 Ribu Ton Per Hari

"Sebenarnya itu tergantung pada jaringan yang dia miliki juga, tetapi jika Anda bisa naik, misalnya 4-5 ribu ton per hari Anda harus dapat menekan harga. Jadi silakan lakukan operasi pasar, saya akan periksa lagi nanti, " dia menambahkan.

Selain meningkatkan volume operasi pasar, Darmin mengatakan pemerintah juga melihat aspek lain yang mempengaruhi kenaikan harga beras. Misalnya, prevalensi minat masyarakat terhadap margin keuntungan yang diambil oleh pedagang.
Menteri Darmin Nasution Dorong Gudang Bulog Operasi Pasar Hingga Rp 15 Ribu Ton Per Hari
Mengenai kepentingan masyarakat, Darmin mengatakan dugaan ini muncul karena terkadang orang cenderung membeli beras dengan merek tertentu. Ini membuat penetrasi beras dari Bulog terkadang kurang.

Sayangnya, tidak ada data valid yang membuktikan hal ini karena pencatatan kenaikan harga beras di Badan Pusat Statistik (BPS) tidak menentukan. BPS hanya menyampaikan perkembangan harga beras berdasarkan kelompok kualitas beras, seperti kualitas rendah, menengah dan premium.

"Hingga nol koma, tidak mudah untuk dijelaskan. Tepatnya yang mana, kita juga tidak tahu apakah Maknyus (merek beras) Maknyus, yang mana, tidak mengerti saya," tambahnya

Meski begitu, Darmin membantah bahwa kualitas beras dari Bulog lebih minim dibandingkan merek lain. Sebaliknya, katanya, jenis beras medium yang dijual Bulog adalah beras premium karena produk impor.

"Tapi memang kalau pasar beroperasi, Bulog lebih memprioritaskan pengadaan beras dalam negeri. Kenapa? Karena biasanya lebih tahan lama daripada beras impor karena kualitasnya lebih baik," jelasnya.
Menteri Darmin Nasution Dorong Gudang Bulog Operasi Pasar Hingga Rp 15 Ribu Ton Per Hari
Sementara terkait dengan margin keuntungan yang diambil oleh pedagang, Darmin mengatakan bahwa pelaku bisnis cenderung meningkatkan harga jual beras akhir-akhir ini. Ini membuat beras Bulog tidak banyak dijual di pasaran karena margin yang bisa diambil pedagang minim.

"Jangan kira mereka mau untung kecil, Rp. 300 per kg tidak mau dia, Bulog tidak menjual beras. Dia mau untungnya itu minimal Rp 500-1.000 per kg," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Bulog untuk meningkatkan volume operasi pasar untuk mengurangi harga beras yang telah pulih kembali dalam beberapa waktu terakhir. Namun, kenaikan harga beras masih cukup rendah sekitar 0,45 persen untuk beras menengah dan 0,04 persen untuk beras premium.

Sedangkan berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras menengah di tingkat nasional adalah Rp. 11.900 per kg. Harga ini naik sedikit dari bulan sebelumnya di kisaran Rp11.850 per kg. Sementara harga beras premium sekitar Rp. 12.800-13.600 per kg.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support