Thursday 27 December 2018

Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno Mau Bantu Prabowo Jawab Soal Isu Pelanggaran HAM

Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno Mau Bantu Prabowo Jawab Soal Isu Pelanggaran HAM
Calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno, meminta semua pihak untuk tidak sekadar mempolitisir masalah pelanggaran HAM yang dituduhkan kepada Prabowo Subianto. Sandiaga mengatakan bahwa sampai sekarang tidak ada yang bisa membuktikan keterlibatan mantan Kopassus Danjen.

"Masyarakat harus memahami bahwa ini adalah bentuk politisasi yang menyerang Pak Prabowo," Sandi ditemui di Gelanggang Olahraga Bulungan, Jakarta Selatan, Jumat 28-12-2018.

Sandi bahkan menantang siapa pun sehingga masalah pelanggaran HAM masa lalu dibuka seluas mungkin. Karena, kata Sandi, masalah yang berkaitan dengan HAM ini sangat politis dan biasanya hanya muncul setiap lima tahun sekali.

Sandiaga Uno Mau Bantu Prabowo Subianto Soal Masalah Isu Pelanggaran HAM

Toh, kata Sandi, selama ini Prabowo selalu siap menjawab semua tuduhan terkait tuduhan pelanggaran HAM masa lalu. Jika memang ada kebutuhan untuk proses, katanya, Prabowo juga akan maju untuk memenuhi panggilan.

"Pak Prabowo sudah siap, saya siap menjawab semua tuduhan," kata Sandi.
Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno Mau Bantu Prabowo Jawab Soal Isu Pelanggaran HAM
Sandi juga mengemukakan sejumlah hal yang ia klaim sebagai bukti, bahwa beberapa presiden yang pernah bertugas di Indonesia memang tidak dapat membuktikan tuduhan pelanggaran HAM terhadap Prabowo ini.

"Sebelumnya ada empat presiden, ada Gus Dur, ada Presiden Habibie, ada Bu Mega, ada Pak SBY, ada Pak Jokowi, ada lima presiden yang diberi kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini dan terbukti menjadi tidak ada, jadi itu bukan masalah utama, "kata sandi.

Masih terkait dengan masalah HAM, sebelumnya, Ketua Badan Penghasilan Nasional (BPN), Djoko Santoso justru menyatakan bahwa lebih baik melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) daripada membiarkan negara itu runtuh.

Hal ini disampaikan terkait dengan pertanyaan tentang kemungkinan serangan terhadap isu-isu HAM kepada kandidat presiden Prabowo Subianto oleh partai lawan dalam debat pemilihan capres-cawapres pada 17 Januari 2019. Pada babak pertama debat, salah satu isu yang menjadi subjek perdebatan adalah masalah HAM.

"Tidak [khawatir]. Bagi saya, jika saya disuruh melanggar hak asasi manusia, saya ditanya lima tahun lalu, melanggar hak asasi manusia atau apakah negara ini rusak atau hancur? Akan lebih baik melanggar hak asasi manusia. [Jika saya melanggar hak asasi manusia] Saya baru saja dihukum, [tetapi] negara tetap utuh. Itu adalah pilihan bagi orang-orang yang melayani di daerah krisis, "kata Djoko ketika ditemui di Tebet, Jakarta, Kamis 27-12-2018.
Calon Wakil Presiden Nomor 02 Sandiaga Uno Mau Bantu Prabowo Jawab Soal Isu Pelanggaran HAM
Namun Djoko menggarisbawahi, serangan terhadap masalah hak asasi manusia terbukti tidak pernah muncul ketika Prabowo bermitra dengan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Pemilu Presiden 2009. Saat itu, kata Djoko, tidak ada satu pun orang yang menyebut-nyebut pelanggaran HAM disebutkan oleh Prabowo.

"Ketika Pak Prabowo menjadi wakil presidennya, Megawati, itu tidak diserang [dengan masalah hak asasi manusia]. Hanya melarikan diri," kata mantan Panglima TNI itu.

Ia menyebutkan bahwa masalah HAM sebenarnya adalah isu daur ulang yang dimunculkan kembali, bahwa Prabowo dituduh melanggar HAM dalam masa transisi dari masa Orde Baru ke periode Reformasi.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support