Sunday 30 December 2018

Calon Presiden Prabowo Subianto Membicarakan Soal Menteri Khusus Untuk Menangani Bencana

Calon Presiden Prabowo Subianto Membicarakan Soal Menteri Khusus Untuk Menangani Bencana
Calon Presiden Prabowo Subianto mengatakan perlu ada menteri khusus untuk menangani bencana. Ini tidak lepas dari posisi Indonesia di atas ring api yang rawan bencana alam.

"Kita sudah tahu bahwa negara kita berada di wilayah yang penuh dengan bencana alam; gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi. Itu adalah risiko negara kepulauan di ring api, di Pasifik selatan," kata Prabowo dalam Tahun Nasional Prabowo Subianto. Ceramah, di Hambalang, Bogor, yang diunggah di halaman Facebook-nya, Minggu 30-12-2018.

"Di banyak negara, menteri yang menangani bencana alam adalah salah satu menteri paling penting. Rusia, menteri adalah jenderal bintang empat," lanjutnya.

Prabowo Subianto Membicarakan Soal Harus Mencari Menteri Khusus Untuk Menangani Bencana Yang Benar

Menurut Prabowo, risiko bencana alam besar di Indonesia harus ditangani dengan persiapan lengkap dalam hal teknologi dan logistik bencana. Misalnya, cadangan makanan, pakaian, obat-obatan, dan juga tim reaksi cepat.

"Kita harus siap. Bagaimana kita siap untuk teknologi, cadangan, kekuatan ekonomi, gudang makanan, gudang gudang, pakaian, obat-obatan, tim yang dapat bereaksi segera, harus disiapkan di bawah kendali organisasi," katanya.

Dia mengatakan ini terkait dengan kondisi negara yang adil dan makmur. Itu, harus ada jaminan dari negara tentang keamanan, pangan, energi dan air.

Diketahui, penanggulangan bencana di Indonesia tersebar di sejumlah kementerian / lembaga. Misalnya, Menteri Sosial menangani distribusi cadangan beras selama periode tanggap bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki tugas untuk menyampaikan informasi manajemen bencana dan bertanggung jawab atas bantuan internasional dalam bencana.
Calon Presiden Prabowo Subianto Membicarakan Soal Menteri Khusus Untuk Menangani Bencana
Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengoordinasikan operasi penyelamatan dan pencarian atau penyelamatan korban bencana. Sementara Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bertanggung jawab untuk menyediakan informasi mengenai potensi bencana.

Dalam catatan BPNB sepanjang 2018 ada ribuan bencana yang melanda Indonesia, ribuan orang terbunuh, ribuan keluarga kehilangan rumah mereka dan jutaan menjadi pengungsi.

Data BNPB menunjukkan bahwa bencana yang paling sering terjadi di Indonesia selama 2018 adalah tornado yang mencapai 750. Diikuti oleh Banjir 627 insiden, 440 tanah longsor, gempa bumi 20 peristiwa, tsunami satu peristiwa. Ini belum termasuk tsunami yang melanda Banten dan Lampung Sabtu lalu 22-12-2018.

Selain kebakaran hutan dan lahan 370 peristiwa, kekeringan 129 peristiwa, 55 letusan gunung berapi, dan 34 gelombang pasang surut.

Dampak bencana sangat besar. Bencana alam hingga 14 Desember 2018 telah menyebabkan 4.231 orang meninggal dan hilang; 6.948 orang terluka; 9,9 juta orang mengungsi dan terkena dampak bencana. Bencana alam juga menyebabkan 374.023 rumah rusak. Sedangkan untuk tsunami di Selat Sunda lebih dari 400 orang meninggal.

Sementara itu tentang menteri bencana khusus di Rusia, dikutip dari situs resmi pemerintah Rusia, koordinasi masalah bencana ditangani oleh Kementerian Pertahanan Sipil, Darurat dan Bantuan Bencana. Kementerian itu pernah dipimpin oleh seorang jenderal yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support