Saturday 22 December 2018

Akan Menyulap Bonus Akhir Tahun Menjadi Ladang Cuan Di Masa Depan

Akan Menyulap Bonus Akhir Tahun Menjadi Ladang Cuan Di Masa Depan
Menjelang akhir tahun, tidak sedikit perusahaan yang membagikan bonus kepada karyawan. Apakah Anda termasuk Jika ya, jangan buru-buru menghabiskan bonus untuk liburan atau belanja akhir tahun.
Karena, bonus akhir tahun bisa ditaburkan untuk menuai imbalan di masa depan. Bagaimana caranya? Perencana Keuangan dari Mitra Perencanaan Pendidikan (MRE) Andi Nugroho mengatakan bahwa bonus akhir tahun dapat digunakan sebagai modal untuk berinvestasi.

Akan Menyulap Bonus Akhir Tahun Menjadi Ladang Cuan Di Masa Depan Untuk Liburan Atau Belanja

Namun, sebelumnya Anda harus memastikan bahwa semua tagihan telah dibayar. Jangan biarkan modal awal untuk berinvestasi malah menjadi beban bagi keuangan Anda sendiri.

Jika bisnis telah menyelesaikan tagihan, saatnya bagi Anda untuk memilih jenis investasi yang cocok untuk Anda. Nah, untuk memilih jenis investasi apa pun, Andi mengingatkan bahwa itu harus sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko masing-masing.

"Untuk investasi, itu semua tergantung pada dua faktor, yaitu, rencana dan tujuan (rencana dan tujuan). Jangan lupa, perhatikan karakter kita, apakah kita orang yang cenderung agresif atau konservatif. Ini semua tergantung pada investasi kita pilihan ke depan, "

Jika masih ada keraguan tentang investasi, Anda bisa mulai menggunakan bonus akhir tahun dalam bentuk reksa dana. Reksadana juga memiliki beberapa jenis, tergantung pada aset yang mendasarinya.

Misalnya, reksadana saham, berarti portofolio saham akan mendominasi investasi Anda. Artinya, kemungkinan investasi Anda akan terpapar risiko dari pasar modal.

Namun, jika Anda masih ragu dengan reksa dana, masih ada pilihan kendaraan lain untuk mendorong investasi Anda. Katakan saja, logam mulia.
Akan Menyulap Bonus Akhir Tahun Menjadi Ladang Cuan Di Masa Depan
"Untuk logam mulia, pergerakan harga harus diperhatikan setiap hari. Tidak perlu uang sampai sehari setelah H-hari, malah harga emas turun," kata Andi.

Selain itu, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad mengusulkan bahwa investasi juga dapat dilakukan dengan membuat bonus sebagai uang muka untuk memulai pembayaran awal untuk angsuran properti.

Bentuk lain, bisa langsung buka usaha kecil. Namun, sebelum memulai bisnis, Anda harus terlebih dahulu memahami konsekuensi, tantangan, dan karakter bisnis.

Setelah memutuskan instrumen investasi yang sesuai dengan selera Anda, sekarang saatnya menentukan nilai dana. Ingat, untuk berinvestasi, Anda harus menyisihkan dana. Umumnya, dana yang disisihkan berkisar dari 30 persen hingga bonus.

Tejasari mengatakan dana yang akan diinvestasikan juga harus didasarkan pada jumlah bonus yang diterima. Dengan catatan, Anda telah memisahkan setumpuk tagihan, seperti mengurus pajak atau asuransi mobil.

"Paling tidak, coba 10 persen dari pendapatan untuk tabungan atau investasi," jelasnya.

Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak apa-apa jika Anda ingin menggunakan bonus untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Lagipula, bonus bukanlah penghasilan rutin.

Namun, jika Anda ingin menggunakan bonus akhir tahun untuk kebutuhan konsumsi, persentasenya tidak boleh lebih dari 70 persen. "Bonusnya disisihkan 30 persen untuk investasi," jelasnya.

Untuk memperkuat investasi Anda, Tejasari mengingatkan Anda untuk tidak menunda pembagian bonus menjadi posting yang harus diisi. Misalnya konsumsi dan investasi. "Karena kalau ditunda, godaan sudah pasti semakin banyak," katanya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support