Kerjasama Indonesia dan Jepang Di Sektor Pertanian |
IndoBig.com - Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) diharapkan bisa berfungsi sebagai pembeli hasil panen petani dengan harga wajar serta dapat menjualnua kepasar tradisional maupun modern. Seperti yang disampaikan oleh Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, ketika mendatangi LKMA di desa Beleke, Lombok Barat, NTB.
Sarwo Edhy juga meminta agar LKMA untuk mendorong Kelembagaan Keuangan Mikro (KKM) sebagai pioner di pedesaan agar mampu menyediakan sarana produksi seperti layaknya benih, pupuk dan pestisida bagi para petani. Dilihat dari hasil pembukuan LKMA Karya Baru Bersama yang ada di NTB dimana mereka memiliki saldo sebesar 207juta rupiah.
Kementan Meminta Kerjasama LKMA Dengan Para Petani
Sarwo Edhy juga menambahkan jika itu adalah modal utama bagi LKMA. LKMA sendiri diharapkan bisa memberikan kredit lunak untuk para petani dalam melakukan budi daya dan pembayarannya bisa dilakukan setelah mendapat hasil panen.
Kementan Pada Acara Panen Padi Lahan Kering |
"Sebagai penghubung petani dengan perbankan, maka LKMA akan mendapatkan jasa dari perbankan," ujarnya.
Kedua, LKMA bertugas untuk melakukan pembinaan agar para petani lain mencontoh untuk membentuk LKMA serupa untuk penguatan modal kelompok usaha pertanian.
LKMA memiliki dasar hukum yang kuat, yaitu SK Menkeu yang dikuatkan SK Menteri Pertanian, bahwa bantuan pemerintah ditujukan kepada Kelompok Tani (PokTan) atau Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan).
"Sekarang jumlah GaPokTan sendiri ada sekitar 500ribu. Kebanyakan dibentuk saat ada program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)," ucapnya.
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.