Saturday 29 December 2018

Upaya Pemerintah Dalam Memasukannya Investor Membuat Produksi Daging Sapi Terus Meningkat Tinggi

Upaya Pemerintah Dalam Memasukannya Investor Membuat Produksi Daging Sapi Terus Meningkat Tinggi
Dinas Perikanan dan Kelautan Kupang, Nusa Tenggara Timur, meminta para nelayan setempat untuk memprioritaskan keselamatan jiwa Karena gelombang laut yang tinggi di perairan teritorial Timor harus diwaspadai, mirip dengan daya tarik BMKG Kupang.

"Kami meminta para nelayan untuk lebih waspada selama daerah ini dilanda cuaca ekstrem, dengan tidak melakukan aktivitas di tengah laut saat cuaca buruk," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kupang, Orson Nawa, seperti dikutip dari Antara, Minggu 30-12-2018

Pemerintah Sudah Berusaha Untuk Memasukannya Investor Membuat Produksi Daging-daging Sapi Terus Meningkat Tinggi

Menurut Syukur, PT Asia Beef adalah perusahaan besar yang berlokasi di Sumba Timur. Saat ini mereka sedang menanamkan modal asing dari Brasil. Sedangkan Astra Agro Lestari terletak di Waringin Barat, Kalimantan Tengah. PT Jhonlin Batu Mandiri terletak di Bombana, Sulawesi Tenggara dan Citrabuana Inti Fajar terletak di Riau.

"PT Jhonlin sudah di jalan, sementara Citrabuana baru saja mengeluarkan izin lokasi. Selanjutnya, Darussalam Enterprise akan mengintegrasikan sapi dengan tebu, dan Mayestik Core Firm kemungkinan akan berlokasi di Timor Tengah Utara, NTT," katanya.

Syukur mengatakan bahwa keenam perusahaan tersebut memiliki potensi besar dalam menyumbang tambahan produksi daging sapi hingga 128.000 ton yang diperkirakan akan mencapai target swasembada pada tahun 2020.

"Tahun ini, produksi daging nasional mencapai 429.000 ton dengan kebutuhan mencapai 662.000 ton. Ini berarti masih ada defisit 233.000 ton," katanya.

Meski demikian, Syukur belum bisa memastikan kapan pasokan ini akan masuk pasar. Sebab, saat ini pemerintah sedang fokus pada rencana untuk membagi 15.000 ekor induk secara gratis. Divisi ini dilakukan untuk mendorong program swasembada ternak pada tahun 2022.

Syukur menambahkan, distribusi induk adalah bagian dari target pemerintah untuk menghasilkan 33 juta sapi potong. Masuknya enam investor ini kemungkinan akan meningkatkan populasi bibit sapi secara signifikan.
Upaya Pemerintah Dalam Memasukannya Investor Membuat Produksi Daging Sapi Terus Meningkat Tinggi
"Kami (harus) bersyukur jika seseorang mau berinvestasi dalam pembibitan sapi untuk mempercepat (pertumbuhan) populasi sapi. Karena, sejauh ini, minat investor sangat kecil untuk berinvestasi dalam pembibitan," katanya.

Ketua Komunitas Sapi Indonesia (KSI) Budiyono mengatakan, masuknya investor di bidang pembibitan sapi potong harus diimbangi dengan perhatian intensif dari pemerintah.

Menurutnya, pemerintah harus memberikan insentif dalam bentuk subsidi makanan kepada petani kecil. Pasalnya, biaya pakan saat ini mencapai 70 persen dari total biaya produksi.

"Subsidi pakan harus kuat untuk mengurangi biaya peternak. Sekarang pakan terus meningkat. Pakan termurah saja adalah Rp. 3.500 / kilogram," katanya.

Direktur Peternakan dan Produksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementerian Pertanian) Sugiono mengatakan program upaya khusus untuk induk hamil wajib telah berhasil meningkatkan populasi sebanyak 2.650.969 ekor.

"Penambahan populasi semacam itu menghasilkan nilai tambah pada petani hingga Rp. 19,80 triliun," katanya.

Berdasarkan perhitungan analisis, jika harga rata-rata anak sapi Rp. 8 juta, hasil ekonomi Rp. 21,21 triliun diperoleh dari populasi Siwab Upsus. Nilainya sangat besar mengingat program investasi untuk Upsus Siwab 2017-2019 hanya Rp.1,41 triliun, sehingga ada peningkatan nilai tambah pada petani sebesar Rp19,80 triliun.

"Ini adalah pencapaian kinerja fantastis yang perlu dibanggakan. Melalui populasi Siwab Upsus juga mendapatkan kualitas genetik ternak, sehingga dapat meningkatkan daya saing bisnis dan nilai tambah, serta meningkatkan pendapatan petani," pungkasnya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support