Tuesday 4 December 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tidak Tertarik Soal Masalah Serangan Di Medsos

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  Tidak Tertarik Soal Masalah Serangan Di Medsos
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku dia tidak pernah mempertanyakan berbagai komentar negatif yang menyerang media sosial, baik ditujukan untuk dirinya sendiri dan Pemerintah Provinsi DKI.

Menurut Anies, ia telah menerima berbagai komentar negatif karena ia masih berkampanye sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

Gubernur Anies Baswedan Mengambil Hikmatnya Saja Tidak Mau Banyak Memikirkan Masalah Soal Komentar Negatif Dari Media Sosial

"Sekarang jika itu disebut serangan, rasanya seperti tusuk gigi, jika dulu sangat keras (terasa), sekarang itu normal. Jauh dibandingkan dengan periode kampanye, oh jauh sekali meskipun ramai dan berisik," kata Anies. di Festival Media Digital Pemerintah mengorganisir KPK dalam rangka Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu 5-12-2018.

Anies menganggap kritik yang disampaikan oleh publik kepada pemerintah bukanlah hal baru. Dia juga berpendapat bahwa para pejabat tidak boleh menentang anti-kritik, termasuk melalui media sosial.

Anies kemudian memberi contoh kebijakan pengusiran kuburan untuk pelebaran jalan yang telah diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1967. Kebijakan tersebut, lanjut Anies, menerima kritik dan pujian dari masyarakat.

"Itu sibuk berbicara tentang orang, dikritik, dipuji, tapi di mana? Di Warkop, tidak ada perangkat yang menghubungkan telinga gubernur. Komentar itu tidak baru, tapi sekarang telinga kita ditambahkan," kata Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengakui bahwa dia tidak pernah mempertanyakan berbagai kritik karena kebijakan yang dia ambil.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  Tidak Tertarik Soal Masalah Serangan Di Medsos
"Sama halnya jika yang lain membuat kebijakan. Jadi tenang saja, saya punya kampanye di Jakarta," kata Anies.

Untuk mengatasi hal ini, Anies juga mengimbau kepada stafnya untuk tetap fokus pada perencanaan dan tidak terpengaruh oleh kritik di media sosial.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menilai bahwa kritik di media sosial tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, sehingga hanya ditanggapi secara alami.

"Ini adalah seperangkat perasaan, begitu saja," katanya Anies juga mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi DKI mengelola lebih dari 100 akun di media sosial. Tidak hanya itu, Anies juga mengintegrasikan admin media sosial untuk bisa mensosialisasikan kebijakan Pemprov DKI kepada masyarakat.

Pemerintah Provinsi DKI, kata Anies, juga memiliki lebih dari 5.000 anggota relawan komunitas yang terverifikasi, untuk melaporkan masalah melalui media sosial.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support