Saturday 8 December 2018

Hasil Investasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menunjukkan Minus 96,1% Pada Sisa Tahun Ini

Hasil Investasi  Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menunjukkan Minus 96,1% Pada Sisa Tahun Ini
Hasil investasi asuransi jiwa masih menunjukkan tren negatif. Kondisi pasar modal yang fluktuatif dan pemilihan instrumen investasi mempengaruhi kinerja hasil investasi industri yang memerah pada sisa tahun ini.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, per September 2018 hasil investasi industri asuransi jiwa minus 96,1% menjadi Rp 1,28 triliun. Padahal, pada September tahun lalu, hasil investasi masih positif Rp. 32,53 triliun.

Meski begitu, asosiasi mencatat hasil investasi cenderung membaik dari bulan sebelumnya, yang mencapai minus 135%. Tapi sekarang bisa di bawah 100%. Ini menunjukkan kinerja industri asuransi semakin positif, kata Ketua Umum Gabungan AAJI Wiroyo Karsono, Jumat 07-12-2018.

Ketua Umum (AAJI) Wiroyo Karsono Melihat Investasi Cenderung Membaik Dari Bulan Sebelumnya Yang Hampir 135% Dan Ini Melemah Di Bawah 100%

Menurutnya, penurunan hasil investasi karena total investasi atau dana kelolaan melambat sebesar 0,02% menjadi Rp457,55 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp457,64 triliun. Penurunan itu tidak dapat dipisahkan dari perlambatan pergerakan pasar modal dan kekhawatiran investor atas pengaruh ekonomi global.

Mayoritas dana investasi industri asuransi jiwa masih didominasi oleh instrumen reksa dana dan instrumen saham. Dengan melemahnya kondisi pasar saham belakangan ini telah mempengaruhi kinerja investasi menjadi merah.

Hingga September 2018, porsi dan investasi asuransi jiwa yang diparkir untuk keranjang reksa dana mencapai 33%, naik 0,4% year on year (yoy). Pada saat yang sama, penempatan dana dalam instrumen saham adalah 32,4%, atau meningkat sekitar 11,5% setiap tahun. Sementara sisanya masuk ke sekuritas dan deposito.
Hasil Investasi  Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menunjukkan Minus 96,1% Pada Sisa Tahun Ini
Tenang saja, pasar modal Indonesia memiliki fundamental dan investasi yang baik adalah produk jangka panjang, sehingga bisa kembali positif, jelasnya.

Direktur Capital Life Robin Winata mengatakan, hasil investasi perusahaan masih menunjukkan pertumbuhan positif. Masih ada optimisme bahwa hasil investasi Capital Life dapat tumbuh 10% hingga 11% dibandingkan tahun lalu. Ini karena Modal Kehidupan bekerja berdasarkan toleransi risiko. "Modal Kehidupan menghindari instrumen berbasis ekuitas dan memperbesar porsi instrumen deposito dan obligasi," kata Robin.

Pada periode yang sama, industri asuransi memenangkan total pendapatan premi sebesar Rp 140,94 triliun, meningkat 1,2% yoy. Peningkatan tersebut ditopang oleh pertumbuhan premi bisnis baru yang meningkat 6,4% menjadi Rp 89,58 triliun.
Hasil Investasi  Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Menunjukkan Minus 96,1% Pada Sisa Tahun Ini
Sementara premi lanjutan menurun 6,8% menjadi Rp 51,36 triliun. Total premi AAJI sedikit berbeda dari versi OJK yang tercatat sebesar Rp 141,1 triliun.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support