Wednesday 26 December 2018

Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Menilai Prabowo Contoh Pemimpin Yang Terlalu Pesimistis

Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Menilai Prabowo Contoh Pemimpin Yang Terlalu Pesimistis
Pernyataan Prabowo Subianto bahwa Indonesia berada pada level yang sama dengan sejumlah negara miskin di Afrika seperti Rwanda dan Haiti dianggap telah memberikan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat.

Melalui pernyataan ini, calon wakil presiden nomor 01 Ma'ruf Amin menganggap Prabowo sebagai pemimpin yang pesimistis.

"Pernyataan seperti itu tidak mendidik, pernyataan itu tidak memberikan optimisme, bahkan menimbulkan ketakutan, ada kekhawatiran di sana," kata Ma'ruf saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Kamis 27-12-2018.

Ma'ruf Amin Menilai Prabowo Subianto Itu Contoh Pemimpin Yang Terlalu Pesimistis Dan Terlalu Percaya Diri

"Pemimpin harus memberikan optimisme, bahwa masa depan kita akan lebih cerah, kami percaya itu," katanya.

Mantan PBNU Rais Aam kemudian membantah pernyataan Prabowo. Dia menjelaskan bahwa kekuatan ekonomi Indonesia saat ini berada di peringkat nomor tiga di Asia, di bawah Tiongkok dan India

Dia juga mengklaim bahwa distribusi kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia menjadi lebih baik berkat promosi pembangunan infrastruktur dan berbagai program kesejahteraan bagi masyarakat.

"Dengan infrastruktur dan layanan kesehatan, ekonomi kreatif, pendidikan, kesejahteraan didistribusikan secara merata di seluruh Indonesia, termasuk di Papua juga, kebijakan satu harga. Jadi yang dibangun bukan hanya Jakarta, Jawa, tetapi Papua dan Indonesia lainnya," katanya. kata.
Calon Wakil Presiden Nomor 01 Ma'ruf Amin Menilai Prabowo Contoh Pemimpin Yang Terlalu Pesimistis
Selain itu, Ma'ruf berjanji bahwa jika ia terpilih bersama Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019, akan ada lebih banyak lagi prestasi.

Dia menyatakan bahwa dia akan memaksimalkan dan melanjutkan program yang dimuat dalam Nawa Cita Volume I di periode mendatang.

"Jika diberi kesempatan, Insya Allah, akan ada lompatan yang lebih besar, saya menyebutnya periode memaksimalkan utilitas, yang berarti memaksimalkan manfaat yang sekarang telah diletakkan pada Nawa Cita pertama, sehingga optimisme sangat besar," katanya.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support