Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo Ingin Targetkan Lebih Dari 70 Persen Suara Di Sulawesi Selatan |
Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sulawesi Selatan empat tahun lalu, pasangan Jokowi-JK memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan 3,03 juta suara atau 71,41 persen. Ia berharap, perolehan suaranya dalam pemilihan presiden tahun depan melebihi angka itu.
"Pada 2014, Tn. Dan saya mendapat 70 persen, saya sangat bangga. Pada 2019, kami berharap jumlahnya bisa lebih banyak," kata Jokowi di Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 22-12-2018.
Joko Widodo Ingin Targetkan Lebih Dari 70 Persen Suara Di Sulawesi Selatan Untuk Pemilihan Presiden 2019
Ia yakin dukungan rakyat Sulawesi Selatan akan mengalir karena ada dukungan dari dua tokoh kunci di provinsi Mamiri, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto "Kita akan lihat seperti apa 2019 nanti," jelasnya.Jokowi juga berharap bahwa para pendukungnya dapat membantu meluruskan berita bohong yang selalu menghantamnya, salah satunya adalah masalah hubungannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Jokowi menekankan bahwa itu fitnah.
Untuk kesekian kalinya, ia mengklarifikasi bahwa PKI dibubarkan pada tahun 1966 ketika ia sendiri lahir pada tahun 1961, sehingga tidak mungkin bagi anak-anak di bawah lima tahun untuk menjadi kader PKI.
"Jika hal-hal seperti ini tidak disampaikan kepada publik, banyak yang tidak mengerti, banyak yang tidak tahu, sebaliknya yang masuk jelek. Tugas ibumu semuanya dari pintu ke pintu ke pintu menyampaikan ke tetangga, sampaikan kepada teman-teman bahwa masalah "Jaringannya tidak benar," tambahnya.
Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo Ingin Targetkan Lebih Dari 70 Persen Suara Di Sulawesi Selatan |
Ramdhan, yang saat ini adalah Walikota Makassar, mengatakan bahwa berita bohong itu terus menampar Jokowi. Namun, dia meyakini kelompok usia pemilih di Makassar sudah cukup pintar dan tidak mudah mempercayai tipuan itu.
Ramdhan kemudian memanggil Jokowi juga terkena berita bohong tentang ekonomi yang lesu. Meskipun menurutnya, data ekonomi makro di Makassar semuanya menunjukkan arah perbaikan. Pertumbuhan ekonomi tercatat 8,27 persen tahun lalu atau meningkat dari 5,9 persen tahun sebelumnya.
"Inflasi kita di Makassar tahun lalu 4,48 persen dan inflasi tahun ini 2,3 persen. Itu berarti barang murah. Harga barang naik dan turun, tetapi jika data inflasi seperti ini, apakah harga barang mahal tidak? Apakah ini bohong? ? " dia berkata.
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.