Sunday 27 January 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla Bersama Gubernur Anies Baswedan Pantau Macet Jakarta Dari Udara

Wakil Presiden Jusuf Kalla Bersama Gubernur Anies Baswedan Pantau Macet Jakarta Dari Udara
Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau beberapa titik kemacetan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggunakan helikopter, Senin, 28-01-2019 pagi. Ini dilakukan oleh politisi senior partai Golkar sebelum memimpin pertemuan transportasi Jabodetabek di kantor wakil presiden.

JK didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan beberapa menteri yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Rombongan berangkat dari helikopter Monas pada pukul 08.00 malam.

Dari rekaman video yang diterima dari Sekretariat Wakil Presiden, JK tampaknya menerima penjelasan dari Anies dan Budi Budi tentang situasi lalu lintas dari dalam helikopter.

Adapun sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Wakil Presiden Jusuf Kalla Bersama Gubernur Anies Baswedan Pantau Macet Jakarta Dari Udara , ada baiknya jika anda membaca artikel kami sebelumnya, yaitu: Wakil Presiden Jusuf Kalla Kunjungi Lokasi Banjir Dan Longsor Di Sulawesi Selatan

*Wakil Presiden Jusuf Kalla Bersama Gubernur Anies Baswedan Pantau Macet Jakarta Melalui Udara*

Sekitar 45 menit, JK memantau Slipi, Simpang Semanggi, wilayah Jagorawi di wilayah Cawang hingga Taman Mini Indonesia Indah dan Cililitan dari ketinggian.

Pemantauan menggunakan Heli Super Puma kemudian diteruskan ke Cikunir, Gerbang Tolun Tolu, Cakung, di utara Jalan Tol Tanjung Priok, untuk berakhir di Pantai Indah Kapuk sebelum kembali ke Monas.

Dalam beberapa kesempatan, JK sering mengkritik sistem transportasi di Jakarta. Salah satunya adalah pembangunan LRT yang dianggap tidak efisien karena dibangun di sebelah jalan tol.

JK pada waktu itu juga meminta pemerintah provinsi untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk sistem transportasi yang ada.

Diketahui bahwa Anies Baswedan juga menyebutkan kemacetan lalu lintas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang menyebabkan kerugian hingga Rp 100 triliun per tahun.
Wakil Presiden Jusuf Kalla Bersama Gubernur Anies Baswedan Pantau Macet Jakarta Dari Udara
Perhitungan Anies mengoreksi pernyataan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya menyatakan bahwa kemacetan di wilayah Jabodetabek telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 65 triliun.

"Angka ini dikoreksi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, angka itu Rp100 triliun, bukan Rp65 triliun, lebih besar," kata Anies beberapa waktu lalu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diketahui telah mengeluarkan sejumlah klaim yang dapat mengurangi kemacetan di ibukota. Salah satunya, sejak 2 Januari 2018, Pemerintah Provinsi DKI telah menerapkan perpanjangan wilayah ganjil melalui Peraturan Gubernur (Pergub) 155/2018.

Dalam Pasal 1 Pergub, ada sembilan ruas jalan yang akan memiliki sistem ganjil bernomor. Jalan Merdeka Barat Jalan MH Thamrin Jalan Jenderal Sudirman Jalan S Parman MT Haryono Jalan DI Panjaitan Jalan Jenderal Ahmad Yani Jalan HR Rasuna Said.

Sistem aplikasi diberi nomor setiap hari Senin hingga Jumat mulai pukul 06:00 hingga 22:00 dan dari 16:00 hingga 20:00.

Selain ekspansi yang lebih mencolok, Anies juga menaikkan tarif parkir di DKI Jakarta, salah satunya di bidang IRTI Monas.

Dinas Perhubungan Jakarta telah menetapkan tarif parkir baru sebesar Rp 352.000 per bulan untuk kendaraan roda dua atau motor. Tarif baru naik 16 kali lipat dari tarif sebelumnya Rp 22.000 per bulan.

Adapun tarif parkir untuk kendaraan roda empat meningkat sekitar delapan kali, dari Rp 66.000 per bulan menjadi Rp 550.000 per bulan.

Kalo suka, share ya ^^,
Share:

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Support